"Sampoerna", tanpa sadar aku mengucap kata ambigu yang mewakili kesan pertamaku melihatnya. Pria dewasa dengan kombinasi mata tajam, hidung mancung dihiasi dengan bulu-bulu halus di wajahnya. "Hah? kenapa?", tanyanya biasa, tanpa rasa. "Ah, enggak. Itu rokoknya", lidahku dengan sigap mengendalikan ketakutanku sendiri. Aku takut dia sadar bahwa diam-diam aku telah mengaguminya . "Oh gw kira apaan. Btw, gapapa kalo gw ngerokok?" tanyanya sembari memilih sebuah rokok diantara batang lainnya. "Santai aja, gw udah biasa kok. Bokap nyokap gw ngerokok" jelasku seraya menunduk, malu memandang tangannya yang berbulu. "Emang lo enggak ngerokok? Kalo lo ngerokok, ambil aja. Nih" "No, thanks" "Oh yaudah" Minggoe ketiga, boelan Delapan Lapo Tondongta, Senayan ***** Namanya Christian. Karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di Bidang Tehnik Informati...
Melihat , Mendengar , Merasakan , Memikirkan dan Menuangkannya pada ayunan mata kalian di PENA'SARAN BUTET.