Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2012

Cinta Aristoteles

Pada suatu hari Aristoteles bertanya pada gurunya, "Guru, apa cinta sejati itu?" Gurunya pun menjawab, "Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas. Petiklah setangkai bunga yang menurutmu terindah dan jangan pernah kembali ke belakang". Kemudian dia melakukannya, tetapi dia kembali dengan tangan hampa. Gurunya pun bertanya, "Mana bunganya?" Aristoteles menjawab, "Saya tidak bisa mendapatkannya guru. Sebenarnya saya telah menemukannya, tetapi saya berpikir bahwa di depan masih ada yang lebih bagus lagi. Ketika saya sampai di penghujung taman, saya baru sadar bahwa yang saya temui pertama itulah yang terbaik. Namun saya tidak bisa kembali ke belakang lagi, karena ternyata sudah ada yang mengambilnya". Gurunya pun berkata, "Seperti itulah cinta sejati, semakin kamu mencari yang terbaik, maka kamu tak akan pernah  menemukannya. Jangan pernah menyia-nyiakan cinta seseorang yang tumbuh di hatimu, karena waktu

B.O.B.O

Namanya BOBO, memang bukan nama yang sesungguhnya. Pertama kali berkenalan, dia menyebutkan bahwa namanya memang bobo. Dan saya pun enggan bertanya mengapa namanya menjadi bobo. Bodo amatlah. Hahaha Nama lengkapnya adalah Borriez Abridita Putra, rekan kerja di kantor tempat saya bekerja sebagai tenaga freelance  dulu. Saat itu, posisi saya sebagai   Costumer Service  dan meja kerja saya berada tepat di depan pintu masuk kantor . Berbeda dengannya, dia berada dalam naungan divisi alumni.   Yah semacam divisi yang mengurus kedekatan emosional para alumni dengan pihak Universitaslah. Saya juga kurang memahami apa jobdesk nya, karena dia jarang berada di ruangan. Iseng buka facebook , saya melihat namanya muncul terpampang di timeline.  Bobo? Apa kabar dia? Sudah lama tak bertegur sapa (pikirku). Saat melihat profile nya, saya seperti sedang mengikuti kuis di televisi. Banyak kejutan. Kejutan berhadiah, hadiah berita baru. Kejutan pertama yang saya temukan ialah, ia sudah tida

Ku titip .

"Puncak kangen yang paling dahsyat itu ketika dua orang tidak saling menelepon, SMS, BBM dan lain-lain tetapi keduanya diam-diam saling mendoakan" -Sujiwo Tejo "Sepertinya, mulai tanggal 17 nanti, pertemuan kita akan mulai renggang. Aku akan fokus pada pekerjaanku. Kita punya dunia masing-masing. Aku mohon kamu juga fokus pada kewajibanmu, skripsimu. Biar kamu cepat lulus dan kerja" , tegasnya padaku sembari menyetir. "Total nggak bisa ketemu? Even itu sabtu?" , jawabku memelas serasa disambar petir, "Rumahmu jauh kania. September ini, kita total nggak bisa ketemu. Aku training di kantor baru. Nantilah yah, Oktober akan aku usahakan untuk bertemu", jelasnya berharap aku mengerti. " I'm gonna missing you , Christian", rengekku, sembari mempererat genggamanku pada lengannya. Perbincangan kecil Sepanjang jalan Serpong ***** Aku diam. Percakapan malam itu menyeretku pada kenangan pahit awal tahun, Ja

AWW !

Soedirman Jumat, 20.40 WIB Setengah berlari, saya bergegas menghampiri mobil Christian. Hari ini saya ada workshop menulis di salah satu Universitas Khatolik swasta di daerah Sudirman. Dalam urusan menulis, dia sangat mendukung apa pun yang saya impikan dan lakukan. Dan malam itu, dia menjemput saya. "Sebelum kamu marah, aku akan menjelaskan alasannya padamu", pintanya, sadar bahwa dia telah membuat saya harus menunggunya lebih dari dua jam dari waktu yang telah ditentukan. "Lebih baik kamu diam dahulu. aku masih mau menarik nafas. Aku lelah!", jelasku sedikit memendam amarah. "Oke. Yaudah, kalau memang itu mau kamu. Untuk menghiburmu, aku akan menunjukkan letak kantorku yang baru", ucapnya dengan nada sumringah, bukan hanya dia yang tersenyum, saya pun turut melengkungkan bibir. "Ohh kantormu yang baru disana toh", celetukku polos sambil mengeja. Dengan kecepatan sedang, Christian memulai percakapan dengan segala pertanyaan

(S) agita (RIUS)

Suatu malam, yang kini tak asing lagi bagiku. Gelak tawa kami di telepon, selalu setia menemani rembulan yang berjaga di langit sana. "SPAM ! Lagi apa lo?" tanyanya dengan nada seperti biasa, menggertak canda. "Hemp, lagi iseng baca-baca aja."  jawabku malu-malu, sambil sesekali menggit bibirku. "Baca apa lo?" tanyanya sedikit penasaran. "Ada, buku tentang reinkarnasi gitu" jelasku sedikit berharap dia tak bertanya lebih. "Ohh.. eh SPAM, gw mau tanya pendapat lo dong. Menurut lo nih, gw kan mau pindah ke kantor baru. Nah gw udah ditentuin gaji sekian, tapi gw mau naik jadi sekian. Nah tadi ownernya udah kirim email ke gw, minta alesan gw. Barusan gw kirim balesan ke ownernya kalo alesan adalah gw pengen kost jadi gw minta sekian. Nah kira-kira alesannya pas nggak yah SPAM? Menurut lo gimana?" pintanya padaku, berharap aku mampu membantunya. " ***************" Jawabku penuh dengan kepercayaan diri yang sang