Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2012

Hallo :)

"Sampoerna", tanpa sadar aku mengucap kata ambigu yang mewakili kesan pertamaku melihatnya. Pria dewasa dengan kombinasi mata tajam, hidung mancung dihiasi dengan bulu-bulu halus di wajahnya. "Hah? kenapa?", tanyanya biasa, tanpa rasa. "Ah, enggak. Itu rokoknya", lidahku dengan sigap mengendalikan ketakutanku sendiri. Aku takut dia sadar bahwa diam-diam aku telah mengaguminya . "Oh gw kira apaan. Btw, gapapa kalo gw ngerokok?" tanyanya sembari memilih sebuah rokok diantara batang lainnya. "Santai aja, gw udah biasa kok. Bokap nyokap gw ngerokok" jelasku seraya menunduk, malu memandang tangannya yang berbulu. "Emang lo enggak ngerokok? Kalo lo ngerokok, ambil aja. Nih" "No, thanks" "Oh yaudah" Minggoe ketiga, boelan Delapan Lapo Tondongta, Senayan ***** Namanya Christian. Karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di Bidang Tehnik Informati

PERE(m/k)PUAN

Disana ! Diperbatasan kelabu ;  Ada perek Berhidung pesek Sedari pukul sebelas merengek Mengiba digesek S E K . S E K S . Namanya Jasmine, manusia dusun seberang memanggilnya JAMILA. Kemarin dia bukan perek, dia masih perempuan. Malam ini dia perek, menjelma jadi JAMILA - Jatuh miskin lagi. Pejantannya pergi, cari bini punya harta. Roh-nya pergi, memburu tuan baru. Tubuhnya tidak bisa pergi, terperangkap menyatu. S E K S I.

Perempuan, Buku dan Kopinya

Ada perempuan Duduk bergerombolan dengan manusia yang sejenis dengannya Sengaja merias diri di depan khalayak ; Tertawa ringkik Beberapa diantaranya bisik bisik Menamakan dirinya kaum asik Aku melihatnya, JIJIK- Kedai Kopi, (permaisuri rambut ikal) Hampir satu jam saya puas melihat mereka dari seluruh sudut pandang. Ya, saya duduk di sudut ruangan, siku-siku. Entah sudah berapa kali saya mengusap-usap telinga karena kegaduhan mereka. Berisik itu bukan asik -