Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

Sharing With Others In The Blessed Month With Binusian Moeslem Society (BMS) – BINUS International

To welcome the holy month of Ramadan 1434H and to improve cooperation, communication and social awareness, BINUS BUSINESS SCHOOL & BINUS INTERNATIONAL organized a fast-breaking event on July 31, 2013, BINUS Senayan Campus, The Joseph Wibowo Center. The annual event of BINUS BUSINESS SCHOOL & BINUS INTERNATIONAL were attended by BINUS family and also the community around the campus, orphans, media partners, security officers and janitors at BINUS BUSINESS SCHOOL & BINUS INTERNATIONAL. Also present was the representatives of BINUS Management, Police Chief, Binmas and Babinsa (non-commissioned officers assigned to villages) from Tanah Abang and Kebayoran Baru area. ”This year, the theme is ’The Beauty of Islam’ and we invite children from Al Abror Orphanage to participate in this event. Of course, with this event, i hope we can share our fortunes with the children from Al Abror Orphanage. Moreover, I also think highly of BINUS BUSINESS SCHOOL & BINUS INTERNATIO

BLUR !

"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana." -Tere Liye Mungkin satu kata yang sangat tepat menggambarkan apa yang saya rasakan malam ini adalah BLUR ! Yah, blur. Membayang, berserakan, tidak jelas, buram. yah seperti itulah. Saya rasa anda juga bisa memahami seberapa kalutnya perasaan saya malam ini. Ditengah kebimbangan mengejewantahkan isi hati, saya pun beberapa kali menarik napas, mencoba menenangkan diri sendiri. Saya ingin bicara pada dia, namun tanpa suara. Karena saya tahu, diakhir bercerita, saya akan kehab

WISUDA

“Bapaknya telah melepaskan belut yang licin itu, dan anaknya baru saja meloncati nasib, merebut pendidikan!” - Andrea Hirata 23 Februari 2013 Selamat pagi mentari di hari ketiga. Kini tiba saatnya. Ada yang datang dan menghilang, begitu kata orang. Ah, betapa bahagianya hari ini. Saya wisuda dan telah resmi menggandeng nama Karunia Fransiska, S. Ikom. Setelah melalui perjalanan pendidikan yang lumayan memainkan peranan perasaan dan kepenatan. Bertemu banyak teman dari berbagai sifat dan sikap, bertemu berbagai karakter pengajar, bertemu berbagai macam ilmu pengetahuan, bertemu hal-hal yang tidak berhasil saya dapatkan, yang disebut dengan pengalaman. Kebahagiaan hari ini ternyata bukan hanya milik saya, namun miliki kedua orangtua saya. Raut wajah mereka mengalahkan kehangatan mentari hari ini. Terutama Papa, beliau sangat bahagia mendapati Boru Panggoarannya hari ini menjadi sarjana. Papa dan Mama saya tidak pernah menikmati masa-masa kuliah, namun berhasil menyekolahkan

Kata Mrs. Adele, Hiding My Heart

Ku kenakan topeng yang besar, ku pakai Jubah yang hitam dan panjang, aku melompat dan berlari.. Tapi apa aku bisa bersembunyi dari diri ku sendiri? "Butet, Aku udah nggak kuat. Kepala aku sakit. Kamu aku tinggal sendirian disini nggak apa-apa ya. Kamu takut sendirian nggak?" "Nggak apa-apa, Ci." "Wedeh, kamu pemberani juga ya. Bener nih? Ini udah malem loh." "Ci, aku tuh bukan cewe yang penakut, apalagi sama yang namanya Hantu. Beneran deh, Cici istirahat aja." "Yaudah, Aku pulang ya. Itu tugasnya jangan lupa dikerjain di rumah." "Iya Ci, aku begadang deh." 18.00 WIB Kantor (Saya dan Ci Lidya, Head) ***** Percakapan terakhir dengan Head saya. Semula, Ci Lidya (panggilan akrab saya pada beliau) menemani saya menuntaskan tulisan lantaran deadline. Kalau boleh jujur sih, saya risih ditungguin seperti itu. Saya paling nggak suka kalau mengerjakan hal yang bersifat serius harus dilihat apalagi diawa

DOAkan Boru Panggoaranmu ini, Mah - Pah !

Kenapa hak kesulungan menjadi begitu penting. Anak yang sulung mendapat 2 bagian dari apa yang dimiliki bapanya. Hak kesulungan begitu penting karena hak ini mewakili kesempurnaan, mewakili kelengkapan, mewakili ukuran kesempurnaan Tuhan (Lukas 6:38) Hallo ! Selamat malam untuk kalian yang disana, penikmat tulisan hasil dari buah PENA'SARAN saya. Malam ini, saya tulis kisah ini langsung dari komputer kantor. Ini hari Sabtu, saatnya malam Minggu untuk manusia seumuran saya. Namun tidak begitu dengan saya. Saat ini pukul 20.00 wib. Ruangan ini sangat amat sepi. Dari 50 kursi yang tersedia, hanya satu kursi yang diduduki. Itu pun bangku saya. Ya, saya sendiri. Lembur, perintah head baru. Oh iya, saya belum cerita bahwa saya saat ini sudah memiliki Head. Jadi, pada hari Rabu (17/06) saya sudah mendapatkan Head. Setelah selama hampir Empat bulan berkelana, bekerja, mengatur jadwal sendiri, akhirnya saya mendapatkan Head. Meskipun saya single fighter (jaelah!), tetap

Sharing With Others In The Blessed Month With Binusian Moeslem Society (BMS) – BINUS International

To welcome the holy month of Ramadan 1434 H, students of BINUS International who are also members of Binusian Moeslem Society (BMS) held an event named BMS Chatting 2013: Charity & Breakfasting. The event took place at BINUS Senayan Campus – The Joseph Wibowo Center on Friday, July 19, 2013. The tradition, which has been routinely held for the past two years were attended by around 100 children from Nurul Iman Orphanage Kebayoran branch, along with mosque caretakers and internal families of BINUS International. The ambiance was warm and pleasant. Sincerity may seem simple and modest, but it has the strength supported by miracles. The sentence said by Mario Teguh represented the success of BMS Chatting 2013 event. In order to fund this event, the committee sold  tajil  in campus and gathered donations from the students. Their effort has been paid off. In less than a week, the committee managed to gather up to two million rupiah. When  Innovation  met with Ruby Robiah A, s

Indonesia’s Leading Private BINUS University Appointed National Tsing Hua University Senior Vice President Da Hsuan Feng As Advisory Board Member

Hsinchu, July 16, 2013 Dr. Da Hsuan Feng One of Indonesia’s leading private universities, BINUS University of Jakarto has appointed Dr. Da Hsuan Feng, Senior Vice President for Global Strategies, Planning and Evaluation of National Tsing Hua University in Hsinchu, Taiwan, to be a member of its prestigious Advisory Board. In his letter inviting Dr. Feng to be a member of this board, Rector (President) Harjanto Prabowo said that “BINUS Advisory Council (BAC) is a council comprising of very prominent leaders from various backgrounds (academic and industry) selected for his/her passion dedication to education, whose main role is to give strategic advice to leaders of Binus Nusantara Foundation and BINUS University.” BINUS University, Anggrek Campus The journey of Bina Nusantara (BINUS) University began on October 21, 1974 and in 1996 it formally became BINUS University. Today, BINUS has Faculty of Economics and Communications, Faculty of Humanities, and Faculty of E

Berkemas

“Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akan sepi.”  ―  Dee ,  Rectoverso Minggu pagi ini, untuk kesekian kalinya saya absen ibadah ke gereja. Kau boleh marah TUHAN, kalau memang anakMu ini selalu menyediakan sejuta alasan untuk tidak gereja. Tapi aku yakin, kau tak akan pernah sampai hati untuk mengutuk. Kau ingat satu janji saya padaMu? Saya tak kan berpaling ke agama lain hanya karena cinta kepada insan yang bukan karyaMu. I love You, Jesus. Okay. Tekad saya sudah bulat. Hari ini saya memutuskan untuk berhenti kost dan kembali menetap bersama orangtua. Tentunya dengan segala pertimbangan yang sudah dilakukan sebelumnya. Dengan menggunakan mobil, saya pun segera memboyong Mama beserta Dua adik perempuan saya, Ebby dan Monic menuju kost saya, Palmerah. Di tengah perjalanan, pertanyaan yang sama masih menghantui sukma. 'Lo yakin Ni, mau berhenti kost? Nggak capek, bolak-balik rumah-kan

Kalau Jodoh Lo Ternyata Islam, Gimana Tet ?

Pak Hardi :  "Tet, semenjak kejadian kemaren si Bulu ada ngehubungin lo nggak?" Saya : "Nggak Pak" Pak Hardi : "Oh.. Terus gimana kelanjutannya? Ngegantung part sekian dong hubungan lo? Udah kayak jemuran aje lo digantungin mulu, hampir setahun lagi. Tapi nggak apa-apa Tet. Intinya, lo harus belajar dari kejadian ini. Satu hal yang harus lo tanam. Lo jangan pernah sekali-sekali cari dia duluan. Okay?" Saya : "Tapi, bapak jangan marah yah. Sebenernya Pak, waktu dia nelvon si Christie, malamnya saya whatsappin dia duluan" Pak Hardi : "Lah, lo ngapain nyari dia? Kan gw udah ngomong semalem. Kalo dia nyariin lo berarti dia emang memperjuangkan lo, kalo nggak, ya lo tau jawabannya kan? Terus gimana respon dia?" Saya : "Saya kangen Pak. Tapi ternyata  chat nya garing, malah nggak ngebahas masalah kemaren" Pak Hardi : "Yah lo juga sih yang bandel ! Kan gue udah bilang kemarin, cowok tuh jangan dicari duluan.

And When the Daylight Comes, Would You Hold Me ?

Senja. Hujan. Deras. Dingin. Kerut. Kantor. Tugas. Deadline. When I miss you, I re-read our old messages and I cry Ini hari Kamis. Pukul Tujuh malam. Sebagian besar rekan kerja saya sudah kembali ke kediaman mereka masing-masing, termasuk boss saya. Buka bersama dengan keluarga, alasan mereka. Berbeda dengan saya yang justru memilih untuk berdiam di dalam kantor lantaran hujan. Sebenarnya, payung selalu tersedia di dalam tas kerja. Hanya saja, saya memang enggan beranjak dari kursi kerja. Saya masih ingin menguras pikiran untuk menulis. Sejak siang, hujan membasahi Ibukota. Jalanan becek. Cuaca di luar sangat dingin. Namun, sebetapa dinginnya cuaca di luar, di dalam ruangan justru lebih dingin. AC faktor utamanya. Hari ini saya mengenakan dress bercorak bunga dengan panjang diatas lutut, ditutupi stocking berwarna hitam. Aduh ! Salah kostum, pikir saya. Kalau tahu akan turun hujan, lebih baik saya mengenakan rok pendek selutut. Tidak perlu menggunakan stocking, mer

Ayah, pernahkah kau B(AnJING)AN ?

Ayah, Aku rindu Aku memanggil namamu dari tempat ini Sudahkah kau dengar? Ayah, Hampir setengah bungkus kretek terbakar Ah, aku jadi semakin merindukanmu Aroma kretek favoritmu senada dengan kretek favoritku Selera kita senada, Yah Mari bersulang ! Ayah, Bolehkah aku bertanya padamu? Ada hal tabu yang ingin kupertanyakan Jujurlah Jangan lihat aku sebagai anakmu Lihat aku sebagai wanita dewasa Tatap mataku, Yah Ayah, pernahkah kau bajingan? Meninggalkan wanita-wanitamu demi ego? Siapa saja nama mereka? Ayah aku mau bertanya, mengapa kau bertemu Ibu? Bagaimana kau bisa yakin untuk memilihnya? Kata orang, pria lebih menggunakan logika dan menepiskan rasa Lantas ketika memilih Ibu, apa yang kau gunakan? Ayah aku mau bertanya, mengapa kau biarkan bulu-bulu halus itu memenuhi wajahmu? Apakah untuk menakuti mereka yang tak kau cinta? Sampai-sampai aku pun kerap takut memandang wajahmu dikala kau murka Ayah aku mau bertanya, pernahkah kau bermimpi memiliki