Skip to main content

Posts

Kembali menulis

Setelah beberapa tahun blog ini kubiarkan tercecer, kali ini aku tergerak untuk kembali menulis. Nyaris usang; pikirku begitu. Ku baca kembali tulisan-tulisan lama. Sesekali bibirku melengkung dan mataku basah, melihat betapa manisnya kenangan-kenangan yang tertuang. Alih-alih ingin mengasah kemampuan menulis, nyatanya bukan itu. Setelah berdiskusi seorang diri, kali ini aku tahu alasan esensialnya, rupanya aku kesepian. Sedikit kontras dengan kehidupan harianku, dimana kerap bertemu dengan banyak orang dan melakukan percakapan. Lagi-lagi itu pun tidak menghilangkan rasa sepi. Mengurangi, iya. Namun sedikit. Monolog saat mengenakan helm, adalah kegiatan favoritku. Aku mengendarai sepeda motor dengan waktu beberapa jam. Entah akan kemana, aku tak tahu. Yang kutahu hanyalah, aku harus berhenti menangis ketika sampai di rumah. Sungguh melegakan bagiku karena tak akan ada satu orangpun yang menyadari kala aku menangis di sepanjang perjalanan.
Recent posts

Kembali menjadi mahasiswi

Pada akhirnya, aku mengantarkan harapan itu ke tempat yang lebih baik. Sembari perlahan ku belai, karena kondisinya kali ini sudah sangat keropos, waswas akan berantakan kembali. Dalam bathinku, kubisikkan : "Disini dulu ya, aku harus pergi untuk sementara. Kali ini, biarkan aku berjalan tanpa menggendongmu seperti kemarin-kemarin". Tahun 2022 adalah waktu dimana aku memasuki tahap baru dalam perjalanan hidup. Benar-benar tidak pernah ada dalam rencanaku, seperti biasa, spontanitas. Sifat impulsifku terkadang benar-benar merepotkan pemahaman orang sekitar. Dan tahun ini saya resmi menjadi mahasiswi Pascarsarjana Universitas Trisakti, kampus impianku beberapa tahun silam. Kali ini, aku benar-benar menyingkirkan harapanku atas 'mujizat pernikahan' yang 6 tahun belakangan ini kudoakan. Aku harus mengorbankan itu, memusatkan penuh alam pikirku untuk pendidikan. Oh iya, tulisan ini kubuat usai kelas matrikulasi pengatar Ilmu Ekonomi. Aku sangat senang dengan keputusan yang

Tak Pernah Ada Malam

Kala matahari tenggelam Benarkah hari berganti malam? Ah, aku rasa matahari hanya dipaksa diam Ia tetap pada porosnya, namun cahayanya semakin legam Seolah-olah ia padam Begitulah skenario alam Percayalah padaku kawan, aku yakin betul matahari hanya dipaksa diam Tampak langit mencakarnya hingga lebam Babak belur menjadikannya hitam Alih-alih tak ingin menghantarkan pesan seluruh makhluk yang terpendam Tak ada malam Yang ada hanyalah Matahari dipaksa diam. (Anyer - Banten)

Hadirmu seperti ombak

Hadirmu seperti ombak Belum sempat aku bersandar Seketika kau menghilang Ijinkan kali ini saja Kita berdiri pada langit yang sama Ada yang ingin kuceritakan Perkara kau tak percaya, tak apa Pun- Jika setelahnya kau tetap memilih pergi Setidaknya kita pernah saling memiliki Walau hanya dalam satu tarikan nafas (JOGJAKARTA)

YESUS BICARA LEWAT MIMPI PADA SAYA

Sebagai manusia biasa, kita kerap menyerah dalam proses berharap. Meskipun pada lagu "Sampai Mujizat Menjadi Nyata" dijelaskan bahwa TUHAN mengharapkan kita bersabar sampai Ia sendiri yang berperang melawan pergumulan kita. Pernah suatu saat, saya berdoa subuh. Sangat khusyuk. Saya melakukan tawar menawar pada TUHAN. "TUHAN, saya terus terang salah. Semangat doa saya kendur karena doa saya panjatkan tak kunjung kau kabulkan. Saat ini saya sudah lelah berharap dan berpikir bahwa jika memang pada akhirnya bukan saya yang kau ciptakan untuknya, saya dengan ikhlas mundur dan menyerah. Saya sadar bahwa saya tidak layak untuk mendampinginya sampai akhir hayat. Bapa, seandainya ada seorang pria datang kepada saya dan memperhatikan kehidupan saya dan Mercy, apakah boleh hamba memperjuangkannya? Terus terang saya tidak ingin engkau marah kembali karena segala dosa saya. Berikan petunjukMu ya Bapa". Setelah itu saya terlelap dan bermimpi bertemu 2 orang pr

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan jal

Mujizat di 2017 ? Masih ada ?

Tidak ada suatu yang kebetulan dalam hidup ini, semua atas se-ijinNya. Kalau pun kita dihadapkan dalam sebuah peristiwa yang tidak menguntungkan, TUHAN mau kita menjadi orang yang baik. Sama seperti halnya yang ingin saya bagikan saat ini. Suatu sore, saya makan di sebuah warung Mie Ayam. Pemilik Mie Ayam, Mpok Atiek, ini seorang muslim, dan memiliki kemampuan semacam indra ke-enam. Singkat cerita, kendati memiliki indra ke-enam, beliau tahu siapa itu Yesus dan beliau menyarankan saya untuk berdoa dini hari, sama seperti saat Yesus menantikan detik-detik terkahir penyaliban. "Dek, kamu coba berdoa sekitar jam 1 sampai 3 dini hari. Sama seperti saat Yesus berdoa sebelum penyaliban. Yesus berlutut dalam gelapnya malam. Memang tidak semua doa akan terjadi seketika,  namun setiap doa pasti terjawab. Selama proses menunggu jawaban, coba kamu mohon penyertaannya", ucap Mpok Atiek. ____________________________________________ Saya memiliki dua orang adik peremp