Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api, yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan, yang menjadikannya tiada -Sapardi Djoko Damono- Seperti juga diriku, yang mencintai dengan tanpa memilikimu Tiada yang mengerti bahasa cinta yang kusampaikan, tidak juga kau Kau meredam gejolak cintaku dengan keangkuhanmu yang membisu Lebih dari seratus hari Lelah sudah aku berteriak, meraung, tersedan, dan terhisak, Kupastikan, dari singgasanamu, kau hanya akan bertanya: "mengapa kau seperti kehabisan suara?" Tiada yang mengerti sambutan bahasa cinta yang ditujukan Si Pria inisial H kepada saya. Dia pergi tanpa meninggalkan jejak-jejak, menghilang kemanapun angin barat pergi, bukan badai. Lebih dari seratus hari saya mendendangkan auman di bawah rembulan, seperti serigala yang kelaparan. Merindukannya. ...
Melihat , Mendengar , Merasakan , Memikirkan dan Menuangkannya pada ayunan mata kalian di PENA'SARAN BUTET.