Dari sekian panjang ceritanya, yang membuat saya menengguk es teh tarik, menimuman kegemaran saya adalah :
"Diego itu nggak punya Facebook atau Twitter kar, lo harus belajar dari dia. Dia dulu sempet punya twitter, tapi dia cuma sekali ngetweet dan itu juga isinya cuma : TEST. Itu doang kar. Dia mau orang-orang kenal dia sebagai jurnalis, lewat karya-karyanya."
Rencana untuk berhenti menggunakan smartphone memang sudah terlintas dalam benak saya, namun saya masih belum tahu kapan waktunya sampai saya benar-benar siap menghilang. Semenjak saya kehilangan Si Pria inisial H, saya memang sudah meng-non aktifkan Facebook saya. Rencananya, selesai lulus kuliah, saya akan merantau ke tempat dimana saya menemukan sosok-sosok baru. Saya tidak akan menggunakan smartphone lagi.
Saya ingin menjadi jurnalis, seperti Diego. Saya ingin keliling dunia. Saya ingin menemui anak-anak di seluruh dunia, perempuan-perempuan korban kekerasan, dan masyarakat yang kehilangan haknya untuk bahagia.
Saya ingin secepatnya keluar dari rumah, dan hidup mandiri. Susah atau senangnya nanti, saya akan menanggungnya sendiri. Saya akan meninggalkan sahabat saya, Gaby. Dan juga akan meninggalkan Si Pria inisial H bersama kenangan-kenangannya.
Kabar saya akan mati, tapi bukan dengan karya saya. Saya akan tetap hidup melalui blog ini. Saya akan belajar untuk tidak share apapun yang saya rasakan secara pribadi. Karena saya adalah Jurnalis, bukan artis.
February, yes.. F(RE)EBRUARY..
Comments
Post a Comment