Pada akhirnya, segalanya akan kembali pada titik semula. Manusia kan temukan keutuhannya saat partikel-partikel kebahagiannya terkoyak. Sendiri. Semua makhluk kan tersisa sendiri. (niabutet)
4 Tahun kemudian,
blog ini terisi kembali. Saya tidak yakin masih ada yang membaca setiap kata yang tertuang disini. Ya, mungkin ini dapat menjadi pilihan bijak untuk bersuara setelah sekian lama mengendapkan segala rasa. Membawa pulang diri yang kalah, dengan langkah terpapah. Pada intinya, semakin parah.
Sempat ragu mau menuangkan apa, tapi kalau curhat dalam hati, lama-lama nggak kuat juga. Kalau cerita ke oranglain, saya belum ingin mendengar apa yang tidak ingin saya dengar. Sederhana -
4 Bulan setelah 'tragedi' itu,
sempat terseret dengan kalimat spontan yang saya lontarkan padanya beberapa tahun lalu, ketika ia berusaha mendapatkan hati saya.
"Buat apa lo kenal gue lebih dalam? Nggak ada untungnya !"
Kalimat itu seakan menjadi jawaban,
Honestly, I'm not happy. I just try, and try and always try to be happy. This is not his fault. But in this condition is I'm freak. Yeah ! The trouble is Me. We're not talk about no body perfect or anything else. But, ada nama yang selalu saya selipkan dalam setiap untaian doa malam. Mendoakan sebuah pertemuan yang menjadi perayaan jawaban.
Jika suatu hari, aku mati dan kau tetap nggan kembali.
Sudikah kau kecup keningku yang terbaring diatas peti? Ku pastikan, aku pergi dengan lautan kedamaian di hati.
Comments
Post a Comment