Skip to main content

Hadi Satyagraha : “Pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu bertindak !!! ”


“Semesta bergerak lebih cepat daripada tindakan anda. Jadi, ketika berkaitan dengan menjalani kehidupan impian anda, cukup mulai dengan melakukan apa yang anda bisa lakukan” pernyataan dari penulis ternama, Mike Dooley tersebut seakan menjadi cerminan bila melihat antusias para peserta yang hadir dalam acara Bedah Buku The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard”. Dalam acara tersebut, tampak sosok sang penulis buku, Hadi Satyagraha, Ph.D secara langsung ke Kampus BINUS Senayan – The Joseph Wibowo Center pada hari Kamis, 22 Agustus 2013.

Acara yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif berdurasi dua jam tersebut dimoderatori oleh Firdaus Alamsjah, Ph.D (Executive Dean, BINUS BUSINESS SCHOOL) ini membahas tentang perbedaan cara belajar Metode Kasus (The Case Method) dan Metode Kuliah Klasikal (Classical Lecture Method) seperti tertuang dalam buku berjudul The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard” yang ditulis pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga pada tahun 2013.

Dalam mengembangkan sejumlah kompetensi manajerial, Metode Kasus (The Case Method) dalam pendidikan manajer yang dipioneri Harvard Business School terbukti lebih efektif dari Metode Kuliah Klasikal (Classical Lecture Method). Metode Kasus yang merupakan pendekatan pembelajaran aktif (active learning) dan berorientasi kepada pembelajar (student-centered) berbeda sekali dengan Metode Kuliah Klasikal yang bersifat pembelajaran pasif (passive learning) dan berorientasi kepada pengajar (teacher-centered).

Studi kasus yang digunakan sebagai bahan diskusi dalam Metode Kasus adalah kisah nyata berbagai masalah yang dihadapi oleh para manajer sungguhan. Pendekatan empirik dunia nyata Metode Kasus ini lebih efektif karena pada hakekatnya diskusi mampu mengembangkan kemampuan intelektual tingkat tinggi seperti membuat keputusan dan berpikir kritis.

Hadi Satyagraha yang pernah menjabat sebagai eksekutif di beberapa perusahaan, seperti Union Carbide, Bristol Myers dan Kapal Api Group tersebut beberapa kali menekankan bahwa setiap manusia terlahir sebagai pemimpin, salah satunya dengan memimpin dirinya sendiri. Namun tidak semua orang mampu menjadi pemimpin yang baik lantaran tidak memenuhi satu unsur. Memang unsur tersebut terlihat kecil namun berdampak besar. Tindakan. Ya, tindakan. Jika kita sadari, tantangan yang kerap ditemukan oleh seorang pemimpin adalah bagaimana cara yang tepat dalam mengambil tindakan dan kapan tindakan tersebut dilakukan. Pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu bersikap tegas dan konsekuen.

Sifat humoris disertai wawasan luas yang dimiliki oleh Hadi Satyagraha ternyata mampu menarik orang lain untuk mau mengenalnya lebih dalam. Hal ini terlihat dari antusias para peserta yang tidak hanya berasal dari kalangan BINUS saja, namun hadir pula beberapa rekan media yang juga merupakan rekannya.

Ahmad Mukhlis Yusuf salah satunya. Direktur utama ANTARA tersebut mengungkapkan bahwa ia sangat tertarik untuk hadir sehingga ia rela membatalkan semua acara dan meeting. Alasannya karena Ahmad telah menganggap BINUS sebagai rumah keduanya. Disamping itu, Ahmad mengaku bahwa ia sangat mengagumi sosok Hadi Satyagraha sebagai inspirator case method. Ahmad juga menambahkan bahwa ilmu yang diserap dalam acara bedah buku tersebut nantinya akan diaplikasikan di dunia kerjanya.


Hal senada pun diungkapkan oleh Head of Doctoral of Research in Management, Dr. Ir. Asnan Furinto, MBA. “Alasan kedatangan saya ke acara bedah buku ini ada dua, Rasional dan Emosional. Secara Rasional, Hadi Satyagraha adalah orang pertama di Indonesia yang mengajar case method dan bukunya ini sangat unik. Pasalnya, sangat jarang ada buku yang berisi cara mengajar melalui case method dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, secara Emosional, Hadi Satyagraha adalah dosen pembimbing tugas akhir saya dan cara mengajar beliau sangat exelent”, ujar Asnan menutup. (Karunia Fransiska)

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang...