Skip to main content

TUHAN, Pakailah Ragaku untuk Melayani

Semakin diberi waktu untuk mengenal TUHAN lebih dalam, saya merasa diri ini semakin harus melayani. Entah apa yang menyebabkan pikiran 'hidup saya tidak lama lagi' selalu berkeliling dalam benak, tapi yang pasti, saya selalu berpikir bahwa apa yang sudah saya lakukan selama ini, yang menurut saya benar adalah sia-sia.
Sampai pada moment, saya meminta hikmat pada TUHAN untuk dipakai melayani. Saya berdoa "Ya TUHAN YESUS, terlalu banyak hal sia-sia yang telah hamba lakukan. Perayaan hari kelahiran-Mu akan dirayakan sesaat lagi, ijinkan hamba melayaniMu di tahun 2017 ini. Amin".


Sebenarnya, saya suka melayani. Dari jaman masih sekolah, saya kerap tampil sebagai MC dalam setiap ibadah di sekolah. Namun seiring berjalannya waktu dan diselimuti oleh pergaulan yang kurang baik, saya semakin mengikuti arus. Fatalnya, saya sampai berpikir bahwa semua orang yang ada di gereja adalah MUNAFIK. Semakin kesini, saya disadarkan bahwa manusia adalah makhluk tidak sempurna. Bukan gereja yang patut disalahkan. Namun kembali lagi, manusia tidak ada yang sempurna.

Nah, kembali ke topik melayani. Belum ada 1 Minggu memohon untuk diberikan kesempatan melayani, tetiba ada teman gereja yang bicara pada saya, namanya Ido (Richardo Rissakota) :
"Kar, gue pinjem anak lo ya. kita mau buat film untuk natal. Anak lo bakal jadi pemeran utama pada saat masih kecil. Dan gue juga minta tolong sama lo buat jadi Make Up Artisnya ya. Kalo bisa, bantuin gue bikin naskah filmnya ya Kar."

INI SIH LUAR BIASA BANGET ! Saya hanya meminta agar saya melayani, tapi TUHAN juga berkenan memakai anak saya yang berusia 2 tahun untuk melayani. Ini sih double berkat buat saya. Dan saya merasa TUHAN itu baik. Saya akan melayani dengan segenap hati. Saya ingin TUHAN tetap pelihara saya dan bekerjasama dengan saya dalam setiap perkara. Tentunya dengan doa yang semakin dalam dong. Hehehehe.

Doakan ya, filmnya berjalan dengan baik. TUHAN berkati.

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang...