Saat dunia membaca keceriaanku adalah gambaran hati yang seutuhnya. Namun sesungguhnya ada serpihan yang masih ku bawa kemanapun kaki ini melangkah.
Bersikeras membuat dunia menganggapku dalam keadaan baik, meski dalam hati ada kekosongan yang belum terisi.
Disini, aku berteriak. Sadarilah, hanya ini tempatku mengadu, menelanjangi diri dalam semak-semak kepalsuan.
Pahamilah.
Aku sadar, kepedihanku saat ini tak bisa kubagi. Karena kau pernah hadir, meski sesaat. Dan kabar terakhir kudengar, kau akan mengarungi hidup bersama dia yang lain. Pergilah. Meski yang masih terngiang dalam benakmu hanyalah isak tangisku.
Salam,
Perempuan yang pernah kau titipkan namamu.
salam kembali
ReplyDeleteNO.JU
eh nongol disini, emang agak bahaya kalo di sosmed.. haahha.. pa kabar?
ReplyDeletePujiTuhan baik selalu gw. Oo iya..selamat menempuh hidup baru yah. Harmonis dalam hubungan selalu .
ReplyDeleteNo Options Just Ultimatum***