Mencintai angin harus menjadi siut.
Mencintai air harus menjadi ricik..
Mencintai gunung harus menjadi terjal..
Mencintai api harus menjadi jilat..
Mencintai cakrawala harus menebas jarak..
Mencintaimu harus menjelma aku.
- Sapardi Djoko Damono -
Haruskah aku mengubah diriku menjadi serupa denganmu ?
Atau mungkin sebaliknya..
Haruskah kau mengubah dirimu menjadi serupa denganku ?
Hingga kita dikatakan sama, dan diciptakan bersama ?
Seperti itukah cinta ?
Lantas bagaimana dengan "perbedaan" ? Apakah hanya sebatas terlintas ?
Bagaimana jika memang sudah ada ?
Bodohnya aku !
Itu yang ku lakukan saat ini..
Mencintaimu, memburumu, mencari duniamu, menipu diriku sendiri agar serupa denganmu
Serupa dengan gambaran ibumu
Serupa dengan angan-anganmu
Yang akhirnya aku mati kutu dan diriku menjadi beraneka rupa
Pecah, berserakan, dan HANCUR !
Apakah dengan mencintaimu aku harus menyiksa diriku ?
Apa itu maumu ?
Jika tidak, mengapa aku menjadi hancur karena mencintaimu ?
Atau mungkin sebaliknya..
Haruskah kau mengubah dirimu menjadi serupa denganku ?
Hingga kita dikatakan sama, dan diciptakan bersama ?
Seperti itukah cinta ?
Lantas bagaimana dengan "perbedaan" ? Apakah hanya sebatas terlintas ?
Bagaimana jika memang sudah ada ?
Bodohnya aku !
Itu yang ku lakukan saat ini..
Mencintaimu, memburumu, mencari duniamu, menipu diriku sendiri agar serupa denganmu
Serupa dengan gambaran ibumu
Serupa dengan angan-anganmu
Yang akhirnya aku mati kutu dan diriku menjadi beraneka rupa
Pecah, berserakan, dan HANCUR !
Apakah dengan mencintaimu aku harus menyiksa diriku ?
Apa itu maumu ?
Jika tidak, mengapa aku menjadi hancur karena mencintaimu ?
jika kamu hancur dalam mencintaiku , berarti kamu tidak bisa berubah untuk menjadi yg lebih baik lagi .
ReplyDeleteaku ga pernah nuntut km menjadi seorang yg sempurna di mata aku. BUKAN ITU !
yang aku inginkan selama ini dari kamu adalah
.Berikan aku kepercayaan
.Berikan Sedikit pengertian terhadapku
.Biarkan aku terbang di sekelilingmu,Jangan kamu kurung aku dalam 'Kandang' yg tidak nyaman itu.
" ITU SEMUA TIDAK AKU RASAKAN SELAMA INI "
dan saat aku mati dalam 'kandang' itu, kamu mengharapkan aku hidup kembali :(
Andaikan Tuhan meng-hidupkan kembali. Yang aku takutkan itu
" apakah aku akan kembali mati? dengan cara yg sama? "
Tidak ada pribadi yang sempurna, tetapi cinta yang sempurna bisa Anda bangun. Mulailah dengan mencintai, tanpa mengharuskannya mencintai Anda lebih dahulu. Mulailah untuk berlaku penuh kasih, tanpa menuntutnya untuk berlaku lembut kepada Anda. Memberi-lah tanpa mengharapkan pemberian kembali. Memuja-lah tanpa harapan untuk dipuja kembali. Mintalah maaf, meskipun Anda tidak bersalah. Maafkanlah, meskipun dia tidak meminta maaf. Lupakanlah kesalahannya, dan ingatlah kegembiraan yang dibawanya. Harapan baik pada pribadi penuh syukur yang sedang bekerja keras adalah kekuatan pengubah rencana langit. Dengannya, kebahagiaan Anda sebenarnya merupakan hasil dari keputusan-keputusan Anda untuk berusaha melakukan hal-hal tsb.
ReplyDelete