Skip to main content

Cinta Aristoteles

Pada suatu hari Aristoteles bertanya pada gurunya, "Guru, apa cinta sejati itu?"



Gurunya pun menjawab, "Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas. Petiklah setangkai bunga yang menurutmu terindah dan jangan pernah kembali ke belakang".



Kemudian dia melakukannya, tetapi dia kembali dengan tangan hampa.



Gurunya pun bertanya, "Mana bunganya?"



Aristoteles menjawab, "Saya tidak bisa mendapatkannya guru. Sebenarnya saya telah menemukannya, tetapi saya berpikir bahwa di depan masih ada yang lebih bagus lagi. Ketika saya sampai di penghujung taman, saya baru sadar bahwa yang saya temui pertama itulah yang terbaik. Namun saya tidak bisa kembali ke belakang lagi, karena ternyata sudah ada yang mengambilnya".



Gurunya pun berkata, "Seperti itulah cinta sejati, semakin kamu mencari yang terbaik, maka kamu tak akan pernah  menemukannya. Jangan pernah menyia-nyiakan cinta seseorang yang tumbuh di hatimu, karena waktu tak kan pernah kembali"



________________________________________________________________________

Ibu saya pernah berkata bahwa setiap manusia, pasti pernah memiliki cinta sejati. PERNAH. Beliau menegaskan kata PERNAH. Sekilas ada makna tersembunyi dengan kata PERNAH.

"Pernah?" tanyaku penasaran.
"Ya, per-nah", jawab ibuku mengeja.
"Kok pernah sih mah? Bukankah pernikahan adalah sebuah akhir dari cinta sejati?", tanyaku lebih dalam.
"Kania, semakin kau dewasa, semakin banyak pertanda alam yang tak bisa kau jawab. Semakin semerawut angka-angka yang tak mampu kau baca. Semakin kau tak mampu memahami dirimu jua. Kenyataan yang kan membuatmu tak berucap. Hanya dengan menutup mata dan menarik napas yang mampu menenangkanmu", jawab beliau semakin menggelintir rasa penasaranku.
"Apakah cinta sejati itu cinta pertama? Itukah maksudmu?", tanyaku berharap mendapatkan titik terang dari percakapan menggantung ini.
"Kania, dengarkan baik-baik. Setiap manusia pernah jatuh cinta, pernah patah hati. Pernah memiliki cinta sejati. Cinta sejati adalah cinta pertama, dimana tak ada seorang pun yang mampu melengserkan kenangan sosok pertama. Begitu juga kau, kau pasti sudah memiliki cinta sejati tersebut, meski hanya kau yang tahu siapa pemiliknya. Dan kau harus sadari, Christian juga pasti memiliki cinta sejati. Meski itu bukan kau. Perlu kau ketahui, mereka yang menikah dengan cinta sejati, hanya satu berbanding seribu. Itulah kenyataan. Semakin dewasa, kau akan bersaudara dengan kenyataan".

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Hadi Satyagraha : “Pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu bertindak !!! ”

“Semesta bergerak lebih cepat daripada tindakan anda. Jadi, ketika berkaitan dengan menjalani kehidupan impian anda, cukup mulai dengan melakukan apa yang anda bisa lakukan” p ernyataan dari penulis ternama, Mike Dooley tersebut seakan menjadi cerminan bila melihat antusias para peserta yang hadir dalam acara Bedah Buku “ The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard”. Dalam acara tersebut, tampak sosok sang penulis buku, Hadi Satyagraha, Ph.D secara langsung ke Kampus BINUS Senayan – The Joseph Wibowo Center pada hari Kamis, 22 Agustus 2013. Acara yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif berdurasi dua jam tersebut dimoderatori oleh Firdaus Alamsjah, Ph.D (Executive Dean, BINUS BUSINESS SCHOOL) ini membahas tentang perbedaan cara belajar Metode Kasus ( The Case Method ) dan Metode Kuliah Klasikal ( Classical Lecture Method ) seperti tertuang dalam buku berjudul “ The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard” yang ditulis pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh Pen...