Hai ombak :)
Aku benar-benar tidak mengerti mengapa surat yang pertama ini harus kutujukan kepadamu. Mengingat betapa menyebalkannya setiap kata yang keluar dari bibirmu itu jika kita sedang berbalas pesan di dunia maya, seharusnya yang aku kirim adalah surat kaleng pengancaman pembunuhan dengan cap air ludah berbentuk love.
Namun, ya sudahlah, tidak banyak kata pembuka yang bisa kurangkai hanya untuk sekedar berbasa-basi dengan mahkluk menyebalkan seperti kamu.
Oke, hari ini kita berdamai nyom !
Bagaimana kabarmu? Aku sudah jarang sekali melihat barisan kata "Aku sudah di kantor" yang kau kirim melalui whatsapp di pagi hari. Hariku dan harimu.
Bagaimana kabar tubuhmu yang digandrungi bulu-bulu halus itu? Aku rindu mendengar jeritan perihmu, saat aku menumpahkan seluruh tenaga dalam memijatmu. Tak lupa juga. Gerakan jemarimu saat menarik pinggulku dalam pelukanmu, itu juga kurindu.
Bagaimana kabar hatimu? Masihkah ada aku disana? Atau mungkin, aku ditemani oleh perempuanmu di masa lalu itu? Atau saat ini, aku benar-benar sendiri karena dia telah kembali pada kekasih yang memutuskannya?
Bagaimana kabar kantormu? Dimana awan kesunyianmu saat kau mengawali rutinitas kerja itu? Aku sudah lama tak melihatnya dalam imajinasiku, disaat kau mengajakku berpikir tentang dia.
Bagaimana dengan para lelucon? Apakah mereka sengaja menikmati masa berliburnya lebih lama? Sampai nekad menghitamkan kulitnya. Biar samar. Agar aku tak dapat menemukan saat mereka bersembunyi dibalik tubuhmu yang gagah itu.
Hemp..
Yang terakhir, bagaimana denganku? Apakah ilmu christianology yang kau ajarkan padaku sudah aku kuasai dengan sempurna? Dimana hatiku dan logikaku? apakah mereka sudah bertemu dan berperang? siapa pemenangnya? hatiku atau logikaku? atau bahkan mungkin mereka mati secara bersamaan ketika si mati rasa muncul dari persembunyiannya?
Sudah ya, kuakhiri suratku ini, Karena jika aku berlama-lama disini, nantinya akan semakin banyak jeritan terselubung tentang kau dan aku yang bukan kita. Baiklah ombak, aku telah menjaga rinduku dengan baik. Dan saat ini, aku telah mengantarkannya padamu. Apakah kau sudi menerimanya, itu hak mu. Sila
Comments
Post a Comment