Skip to main content

Surat Cinta #1

Hai ombak :)


Aku benar-benar tidak mengerti mengapa surat yang pertama ini harus kutujukan kepadamu. Mengingat betapa menyebalkannya setiap kata yang keluar dari bibirmu itu jika kita sedang berbalas pesan di dunia maya, seharusnya yang aku kirim adalah surat kaleng pengancaman pembunuhan dengan cap air ludah berbentuk love.
Namun, ya sudahlah, tidak banyak kata pembuka yang bisa kurangkai hanya untuk sekedar berbasa-basi dengan mahkluk menyebalkan seperti kamu.
Oke, hari ini kita berdamai nyom !
Bagaimana kabarmu? Aku sudah jarang sekali melihat barisan kata "Aku sudah di kantor" yang kau kirim melalui whatsapp di pagi hari. Hariku dan harimu.
Bagaimana kabar tubuhmu yang digandrungi bulu-bulu halus itu? Aku rindu mendengar jeritan perihmu, saat aku menumpahkan seluruh tenaga dalam memijatmu. Tak lupa juga. Gerakan jemarimu saat menarik pinggulku dalam pelukanmu, itu juga kurindu.
Bagaimana kabar hatimu? Masihkah ada aku disana? Atau mungkin, aku ditemani oleh perempuanmu di masa lalu itu? Atau saat ini, aku benar-benar sendiri karena dia telah kembali pada kekasih yang memutuskannya?
Bagaimana kabar kantormu? Dimana awan kesunyianmu saat kau mengawali rutinitas kerja itu? Aku sudah lama tak melihatnya dalam imajinasiku, disaat kau mengajakku berpikir tentang dia.
Bagaimana dengan para lelucon? Apakah mereka sengaja menikmati masa berliburnya lebih lama? Sampai nekad menghitamkan kulitnya. Biar samar. Agar aku tak dapat menemukan saat mereka bersembunyi dibalik tubuhmu yang gagah itu.
Hemp..
Yang terakhir, bagaimana denganku? Apakah ilmu christianology yang kau ajarkan padaku sudah aku kuasai dengan sempurna? Dimana hatiku dan logikaku? apakah mereka sudah bertemu dan berperang? siapa pemenangnya? hatiku atau logikaku? atau bahkan mungkin mereka mati secara bersamaan ketika si mati rasa muncul dari persembunyiannya?
Sudah ya, kuakhiri suratku ini, Karena jika aku berlama-lama disini, nantinya akan semakin banyak jeritan terselubung tentang kau dan aku yang bukan kita. Baiklah ombak, aku telah menjaga rinduku dengan baik. Dan saat ini, aku telah mengantarkannya padamu. Apakah kau sudi menerimanya, itu hak mu. Sila

Comments

Popular posts from this blog

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan jal

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Unt

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang