Skip to main content

BLUR !

"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana."
-Tere Liye

Mungkin satu kata yang sangat tepat menggambarkan apa yang saya rasakan malam ini adalah BLUR ! Yah, blur. Membayang, berserakan, tidak jelas, buram. yah seperti itulah. Saya rasa anda juga bisa memahami seberapa kalutnya perasaan saya malam ini.

Ditengah kebimbangan mengejewantahkan isi hati, saya pun beberapa kali menarik napas, mencoba menenangkan diri sendiri. Saya ingin bicara pada dia, namun tanpa suara. Karena saya tahu, diakhir bercerita, saya akan kehabisan suara lantaran menangis. Sebenarnya, saya punya satu ruang yang mungkin cukup nyaman untuk sekedar bertukar cerita sederhana. Ruang tanpa suara; Hati. Namun sampai detik ini dia enggan berkunjung. Menoleh saja, itu hanya akan membuang waktunya.

Tanpa memakan banyak waktu, saya pun bergegas mengambil laptop yang berada diatas meja belajar. Tapi, seperti biasa. Saya melakukan ritual diskusi dengan laptop. Saya kerap bicara sendiri kepada laptop, bertanya-tanya apakah tulisan saya nantinya akan membuat saya nyaman atau bahkan justru membuat saya semakin terancam. Ada hal yang ingin saya utarakan padanya, dan cukup menguras air mata. Begitulah kalau hati yang berbicara. Dari lubuk hati saya yang terdalam, saya berharap agar dia mampu menjaga cerita saya dan tak kan sampai hati untuk membuat saya kian terluka.

Dan..

Selesai ! Saya sudah mengirimkan "pesan hati" saya kepada dia melalui email. Yah email. Saya sengaja mengirim melalui email, karena memang ada tujuan tersendiri. Dan saya rasa cukup tepat, lantaran jika menggunakan whatsapp, bisa saja terhapus.

Baiklah, sudah cukup saya berlama-lama berdiam diri disini. Saatnya melanjutkan perjalanan dengan kereta berikutnya. Selamat tinggal..

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang...