Skip to main content

Laki 'LUCKY'

Sabtu malam ini, saya menepati janji untuk temu kangen dengan teman-teman semasa kuliah. Semenjak lulus, intensitas kami kian berjarak lantaran kesibukan pekerjaan masing-masing.

Angel, bekerja sebagai finance. Single. Hari-harinya kian akrab dengan kalkulator. Saking akrabnya, Angel mahir merangkai kata-kata alay dengan angka-angka yang tertera di kalkulator. Contohnya : BAJINGAN = 13 4 7 1 17 9 4 17

Sera, bekerja sebagai pramugari. Hari liburnya nggak tentu. Pacarnya berprofesi sebagai dokter. Usia mereka terpaut 8 tahun namun belum ada arah menuju pernikahan.

Cindy, bekerja sebagai guru playgroup. Pacarnya seorang anak band, usia mereka sepantaran. Kerap galau menikah lantaran lingkungan di kantornya hanya dia yang belum menikah.

Saya, single. Jarang berada di kantor. Sebagian besar waktu saya, saya habiskan di luar.

Dan, tibalah percakapan seperti ini :


Angel : "Gw pengen nikmatin masa muda gw, pengen seneng-seneng dulu. Masalah jodoh, gw serahin sama nyokap gw deh. Kalo nyokap gw setuju, gw nurut. Kalo nggak, yah gw cari aja yang lain deh. Pokoknya pesen nyokap gw cuma satu : cari laki yang bisa sayang sama gw, adek gw, dan mertuanya. Itu sih."
Sera : "Sama ! Gw juga mau puas-puasin masa muda dulu. Mau seneng-senengin diri gw make uang hasil jerih payah gw. Masalah jodoh, nanti aja deh. Gw nunggu cowo yang udah emang bener-bener serius dan mapan."
Cindy : "Ah, gw puyenglah. Temen-temen kantor gw udah pada nikah semua, punya anak pula. Si **** (Pacarnya Cindy) enggak pernah jelas. Capek gw pacaran lama tapi enggak dinikah-nikahin. Gw udah kasih ultimatum sih ke dia kalo akhir tahun ini gw belom dilamar juga, mending end."
Saya : "Gw... Gw sedang menantikan the real
LAKI 'LUCKY'. Yang nggak cuma dateng ke gw pas susahnya doang, tapi bisa susah-senang bersama dan saling support cita-cita.".

Comments

Popular posts from this blog

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan jal

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Unt

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang