Skip to main content

Bunda Maria, Lihat Hamba ini.

Sore ini, sepulang membuat SIM A & C di Daan Mogot, saya mendapat telepon dari pihak Gereja St. Monica. Percakapan yang memecahkan air mata saya. Masih dengan Bapak Joko.
J : Ibu, saya sudah bicara dengan Romo mengenai pembabtisan Putri Ibu. Dan Romo bersedia membantu.
S : Puji TUHAN Pak. Terima kasih atas infonya.
J : Tapi Bu, untuk proses pembelajaran Ibu secara Katholik, kami menemui kesulitan. Karena Ibu sedang Talak Gereja. Ibu menikah secara pemberkatan. Kalau Ibu menjadi Katholik, otomatis Ibu menerima sakramen dan pernikahan Ibu berlaku seumur hidup.
S : Saya memang menolak untuk berpisah Pak.
J : Ibu, coba bicarakan dengan ketua lingkungan ya, sebaiknya seperti apa.

Air mata saya pecah. Saya menangis sepanjang perjalanan pulang. Dan saya memutuskan untuk ke Gereja St. Monica. Bukan untuk bertemu dengan Bapak Joko, namun untuk berdoa. Gereja kala itu gelap karena memang pukul 18.00 WIB. Dan hanya saya yang berada di dalam gereja. Saya berlutut, saya menangis sesenggukan. Saya memohon kepada bunda Maria dan TUHAN YESUS.

"Dalam nama Bapak, Putera, Roh Kudus, Amin. Bunda Maria dan TUHAN YESUS. Hamba berterima kasih atas nafas kehidupan dan kesempatan menikmati syukur hingga saat ini. Hamba juga berterima kasih karena telah digerakkan untuk bertemu di gereja ini. Hamba mungkin selama ini salah berdoa. Hamba selalu memohon agar Engkau menggerakkan hati suami hamba untuk kembali membangun bahtera Rumah Tangga dengan iman yang diperbarui. Andai Engkau tahu kedalaman hati hamba, hamba rindu. Hamba hancur. Hamba tidak tahu, kemana lagi harus mengadu. Hamba ingin menjadi umatMu namun mengapa dipersulit? Hamba sadar bahwa memikul salib bukanlah hal yang mudah. Namun, hamba hanya berpikir. Hamba hanya memohon agar kita Engkau memberikan hamba kekuatan dalam menghadapi badai ini. idak ada pernikahan yang sempurna. Tidak ada perjalanan hidup yang sempurna. Tidak ada manusia yang sempurna. Tapi di tempat ini, hamba membawa hati yang hancur dengan sempurna. Ya Bunda Maria dan TUHAN YESUS. Hamba tidak punya dasar untuk berharap. Hanya Engkau yang hamba jadikan alas dalam setiap untaian doa hamba. Kabulkanlah doa hamba. Hanya kepada-Mu hamba berserah. Kasihanilah Hamba. Dalam nama Bapa, Putra, Roh Kudus, Amin."

Tanpa dibuat-buat. Tubuh saya sebelah kanan, dinginnn sekali. Entah mengapa. Padahal saya duduk di tengah, kipas dan lampu gereja tidak menyala. Bagi siapapun yang membaca tulisan saya ini, saya menulis ini dengan air mata kehancuran. Saya mohon dengan tulus ikhlas, kiranya anda berkenan mendoakan saya. Siapapun anda, saya tidak tahu siapa anda dan bagaimana asal usul anda. Namun saya yakin dan percaya. TUHAN yang menggerakkan anda untuk membuka tulisan anda. Kiranya anda berkenan mendoakan Rumah Tangga Saya. Terima kasih. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang...