Skip to main content

Jatuh Hati pada Rosario

Banyak orang yang mengatakan bahwa menganut sebuah kepercayaan itu jangan karena paksaan atau ikut-ikutan, namun karena 'panggilan'. Tapi, jangan berpikir bahwa ketika kita menyelami sebuah kepercayaan, hidup semakin indah dan tanpa liku.

Benar saja. Setelah beberapa tahun 'kekeuh' menjadi umat Kristiani, saya akhirnya terpanggil menjadi umat Katholik. Awalnya memang saya akui, karena demi keselamatan rumah tangga saya. Tapi dorongan iman saya luar biasa kuat sehingga saya membulatkan tekad tersebut. Sebenarnya akhir-akhir ini saya menyadari bahwa saya seperti sedang masa 'Puber' atau pencarian jati diri. Berbagai gereja saya pelajari tata ibadah dan pengajarannya. Namun sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk menganut iman kepercayaan Katholik.

Satu jawaban yang membuat saya sangat yakin menjadi umat Katholik, yaitu PERTANGGUNG JAWABAN IMAN di akhirat. Saya teringat dengan janji pernikahan saya di Altar gereja St. Anna, Duren Sawit. Yang kurang lebih isinya seperti ini :
"Di hadapan TUHAN, Imam, Saksi dan semua yang hadir disini. Saya Karunia Fransiska Debataraja, dengan tulis ikhlas menerima engkau, Paulus Mario Putra Chandra sebagai suami saya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam susah dan senang, di waktu sakit dan sehat. Saya akan selalu mencintai dan menghormatimu. Saya berjanji untuk menjadi Ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan TUHAN kepada saya dan mendidik mereka secara Katholik."

Entah apa yang menggerakkan saya, saya ingin membeli rosario untuk pendamping doa saya. Dan setelah mencari keberadaan toko rohani di daerah BSD melalui internet, saya bergegas ke toko Avila. Kemudian saya jatuh hati pada sebuah rosario yang glow in the dark. Batu-batunya mungkil namun cantik. Hanya saja rantainya pendek sehingga tidak dapat dijadikan kalung. Dan karena kemurahan TUHAN, staff toko menawarkan untuk membuat pengait agar seperti kalung dan tidak dikenakan biaya tambahan. Luar biasa bukan ?

Nah, saya kemudian sharing dengan kedua staff di toko tersebut tentang mujizat dalam doa. Singkat cerita, mereka bersaksi kepada saya melalui doa-doa. Saya bahkan ditawarkan untuk secara perlahan mempelajari Novena Salam Maria dan Rosario. Bahkan salah seorang staff toko tersebut mengatakan  :
"Bu, biasanya ya. Yang 'baru' menjadi Katholik, justru akan lebih kuat dibandingkan Katholik bawaan lahir. Ibu imani saja bahwa TUHAN akan buka jalan yang terbaik."


Setiap lihat rosario ini, saya nangis terus. Saya merasa saya sendiri, semua meninggalkan dan menolak saya. Terus terang, saya rindu memiliki teman cerita. Badai ini terlalu besar dalam perjalanan hidup saya. TUHAN YESUS dan Bunda Maria yang maha baik. Ini saya dengan segala kekurangan yang saya miliki. Ampuni saya, berikan saya kekuatan karena tidak ada lagi yang dapat memahami apa yang saya rasakan saat ini. Kepada-Mu hamba berserah.

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Hadi Satyagraha : “Pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu bertindak !!! ”

“Semesta bergerak lebih cepat daripada tindakan anda. Jadi, ketika berkaitan dengan menjalani kehidupan impian anda, cukup mulai dengan melakukan apa yang anda bisa lakukan” p ernyataan dari penulis ternama, Mike Dooley tersebut seakan menjadi cerminan bila melihat antusias para peserta yang hadir dalam acara Bedah Buku “ The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard”. Dalam acara tersebut, tampak sosok sang penulis buku, Hadi Satyagraha, Ph.D secara langsung ke Kampus BINUS Senayan – The Joseph Wibowo Center pada hari Kamis, 22 Agustus 2013. Acara yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif berdurasi dua jam tersebut dimoderatori oleh Firdaus Alamsjah, Ph.D (Executive Dean, BINUS BUSINESS SCHOOL) ini membahas tentang perbedaan cara belajar Metode Kasus ( The Case Method ) dan Metode Kuliah Klasikal ( Classical Lecture Method ) seperti tertuang dalam buku berjudul “ The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard” yang ditulis pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh Pen...