Skip to main content

Ketika TUHAN menegur


Ego membuat kita kerap lupa bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Efeknya, kita kerap tidak meminta maaf atau memaafkan orang yang bersalah kepada kita. Selalu membanding-bandingkan dosa orang lain dengan dosa kita.

Tahun ini menjadi tahun terberat bagi saya. Beragam masalah bertubi-tubi menyerang kehidupan saya. Masalah Rumah Tangga, Karir dan hubungan baik dengan lainnya.

Saya menyadari semua karena saya, bukan oranglain. Prihatin dengan kondisi saya, orangtua saya mempertemukan saya kepada Opung. Dan Opung mengatakan :
"Aura kamu tertutup. Entah mengapa, saya tidak tahu. Coba instrospeksi dan berdoa, biar TUHAN buka jalan".

Saya sadari, ada tiga sifat buruk yang (seakan) mendarah daging sampai saat ini. Emosional, Arogan dan selalu menyalahkan oranglain.

Dan saat ini FATAL ! Saya kehilangan semua yang saya pikir akan selalu saya raih.

Saya berlari, menangis, serta menjerit. Dan ada 3 orang yang saya jadikan tempat mengadu :
Cibun, Mamanya Gaby dan Kel. Bapak Pendeta Rehardian Desialla. Mereka bertiga menyarankan saya untuk membangun hubungan intim kepada TUHAN. Karena hanya TUHAN yang mampu menyelesaikannya.

Saya menyesali semua yang saya lakukan dan pikirkan. Perih. Saya mohon pengampunan TUHAN atas semua yang saya lakukan. Saya menyesal dan malu. Saya terlalu arogan, menganggap hidup ini ada di bawah kendali saya, nyatanya ada banyak hal yang HANYA TUHAN mampu kendalikan atas kuasanya.

Saat ini, saya sedang tertatih membangun hubungan intim dengan TUHAN. Saya menghindari keinginan daging saya untuk membuka sosial media dan fokus terhadap renungan-renungan. Hingga pada akhirnya, saya mendapati firman ini :

Yoel 2:12-13
Seruan untuk bertobat
2:12 "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." 2:13 Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. 

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Singa Betina - Ujung Tombak Rumah Tangga

Istilah manusia terlahir untuk menjadi pemimpin, saya rasa sangat tepat untuk "modal" para motivator. Karena jika kita bicara tentang kenyataan, khususnya kehidupan sosial, kita tidak akan lepas dari sifat Dominan. Begitu juga di dalam kehidupan Rumah Tangga. (Mungkin) masyarakat pada umumnya, memposisikan Pria sebagai imam atau kepala Rumah Tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran ktersebut kian terkikis. Saya belum dapat memastikan faktor utamanya. Namun yang pasti, hal ini lahir dari kombinasi berbagai aspek. Singa betina. Baru-baru ini saya disadarkan oleh seorang rekan di kantor yang tiba-tiba membahas profile picture di aplikasi Whatsapp saya. Kala itu saya memasang foto di bawah ini : Rekan saya merelefansikan dengan posisi saya saat ini. Dimana singa betina menjadi tonggak dalam kehidupan Rumah Tangga. Jika kita melihat video tentang bagaimana cara mereka mendapatkan mangsa. Singa betina dengan gigih memang badan untuk mendapatkan mang...