Skip to main content

Ibu, Pernikahan adalah Misteri !

Kembalinya membeli rosario, saya mengajak Mama dan buah hati saya, Mercy, ke gereja St. Monica BSD untuk mendaftarkan diri sebagai umat. Saya bergegas ke ruangan sekretariat dan bertemu Bapak Joko. Akhirnya saya mengutarakan niat tulus saya untuk membabtis Mercy secara Katholik namun dengan sebuah situasi khusus, yakni tanpa sosok Ayah. Dan terjadi sebuah percakapan :
J (Bapak Joko)
S (Saya)
J : Ibu, mengapa anda mau membabtis Putri Ibu secara Katholik ?
S : Saya ingin bertanggung jawab atas janji pernikahan saya di Altar Pak, bahwa saya akan mendidik anak secara Katholik.
J : Mengapa Ibu ingin pindah Katholik ?
S : Saya pindah bukan karena paksaan Pak. Saya tulus ingin mendidik anak saya secara Katholik. Dengan situasi seperti ini, kemana anak saya akan mengadu ? Saya yakin, jika di dalam keluarga ada 'satu hati', pasti TUHAN hadir.
J : (Sambil tersenyum) Ibu, saya akan bantu untuk menyampaikan kepada Romo. Sebenarnya, kami pernah menghadapi hal yang sama, sang Ayah yang Katholik, pergi entah kemana. Dan kami tetap membantu. Apakah Ibu masih memiliki sertifikat pernikahan secara Katholik?
S : Masih Pak, saya masih simpan.
J : Ibu, untuk pernikahan Ibu, saya sarankan untuk berpikir kembali dalam berpindah secara Katholik. Pernikahan adalah misteri. Memang, di agama apapun tidak ada pembatalan pernikahan. Tapi, putri Ibu masih membutuhkan sosok Ayah yang luar biasa. Ibu masih muda. Kita tidak ada yang tahu jalan TUHAN.
S : Bapak, saya yakin bahwa saya datang kesini pun karena rencana dan Mujizat TUHAN. TUHAN yang menggerakkan saya. TUHAN masih mampu melakukan mujizat. Terima kasih atas kepedulian Bapak. Saya bukan makhluk sempurna, saya memiliki banyak kekurangan. Tapi saya yakin bahwa TUHAN akan buka jalan.
J : Tapi bu, kita ini manusia, harus berpikir secara logika. Firman memang 'Ya dan Amin'. Ibu mungkin bisa setia. Tapi apa suami Ibu bisa setia? Saya laki-laki loh Bu.
S : (Sambil menarik nafas dan menutup mata) Bapak, sampai detik ini saya masih percaya Mujizat.
J : Bu, kalau saya jadi suami Ibu, dengan kesadaran yang Ibu miliki saat ini, saya luar biasa. Karena istri saya terbuka menjadi umat Katholik. Saya menghargai Ibu. Ibu datang ke tempat yang benar. Gereja St. Monica ini adalah saksi seorang hamba TUHAN yang setia. Ia memiliki suami yang jauh dari kata sempurna. Dan dia bertahan untuk setia selama 20 tahun. Selama 20 tahun ia berdoa. Semoga nilai-nilai luhur St. Monica hadir dalam Ibu ya. Ibu harus kuat. Saya akan bantu bicara pada Romo.

Percakapan saya dengan Bapak Joko, bukanlah merupakan pandangan yang tabu. Karena terus terang, romo yang menikahkan saya pun berkata seperti itu. Entah bodoh atau keras kepala. Namun saya percaya TUHAN akan buka jalan. Karena TUHAN sendiri yang mengetuk hati saya saat ini. Semoga niat tulus saya dipermudah untuk menjadi umat Katholik.

Comments

Popular posts from this blog

SI KONTOL PANJANG !!!

Wetseh ! Jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya. Sebenarnya saya juga agak ragu untuk melekatkan judul tersebut dalam blog saya. Namun berhubung agak menggelitik, yowes lanjut saja hehehe Saya ingin sedikit berbagi nih. Hari ini saya 'terjebak' meeting mendadak dengan boss saya. Semula, tim saya terdiri dari empat orang, namun karena mereka ada liputan di luar kantor,  berbeda dengan saya. Karena deadline, saya memilih untuk menetap di kantor. Dan terpaksalah saya yang mendapatkan jackpot  untuk meeting. Meeting berdua. Krik-krik. Pada sesi awal meeting, suasana masih berjalan serius. Saya segera mencatat seluruh informasi yang disampaikan oleh boss. Lama-kelamaan suasana melebur. Lebih kearah bercanda. Lantaran boss saya jera mengingatkan saya mengenai segala mata kuliah yang sudah tidak saya hapal lagi. Sekedar informasi, jika saya dihadapkan dalam situasi tidak mampu menjawab pertanyaan seseorang, saya memilih untuk tertawa sambil menutup wajah saya hahaha. Un...

PERASAAN HANCUR DI LEMBAH KARMEL PUNCAK

Ada yang tahu Lembah Karmel di Puncak - Jawa Barat ? Bagi sebagian besar umat Katolik, saya pastikan tempat tersebut tidaklah asing di telinga. Konon, daerah yang menjadi lokasi pertapaan dari Romo Yohanes tersebut, memiliki kekuatan dalam melahirkan manusia baru melalui Mujizat yang terjadi disana. Sebagai informasi, Lembah Karmel rutin mengadakan misa penyembuhan setiap 2x dalam sebulan, yakni setiap Minggu ke-2 dan ke-4. Berhubung waktunya pas, kami ber-4 pun memutuskan untuk melakukan perjalanan rohani tersebut pada Sabtu siang agar dapat menghadiri misa penyembuhan yang diselenggarakan di hari Minggunya; 12 November 2017. Sepanjang perjalanan ke Puncak, kami ber-3, Saya, Feby dan Peter pun berdialog mengenai keraguan akan Mujizat yang terjadi di Lembah Karmel. Terlebih saya, yang pernah beberapa kali mengikuti Ibadah Mujizat namun tidak pernah berhasil. Singkat cerita, di hari Minggu pagi saat perjalanan menuju Lembah Karmel. Ternyata lokasinya jauh dari Kota. Dan...

Hadi Satyagraha : “Pemimpin yang ideal adalah mereka yang mampu bertindak !!! ”

“Semesta bergerak lebih cepat daripada tindakan anda. Jadi, ketika berkaitan dengan menjalani kehidupan impian anda, cukup mulai dengan melakukan apa yang anda bisa lakukan” p ernyataan dari penulis ternama, Mike Dooley tersebut seakan menjadi cerminan bila melihat antusias para peserta yang hadir dalam acara Bedah Buku “ The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard”. Dalam acara tersebut, tampak sosok sang penulis buku, Hadi Satyagraha, Ph.D secara langsung ke Kampus BINUS Senayan – The Joseph Wibowo Center pada hari Kamis, 22 Agustus 2013. Acara yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif berdurasi dua jam tersebut dimoderatori oleh Firdaus Alamsjah, Ph.D (Executive Dean, BINUS BUSINESS SCHOOL) ini membahas tentang perbedaan cara belajar Metode Kasus ( The Case Method ) dan Metode Kuliah Klasikal ( Classical Lecture Method ) seperti tertuang dalam buku berjudul “ The Case Method : Mendidik Manajer Ala Harvard” yang ditulis pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh Pen...